Orang Gila Masuk Pesantren Darul Ukhuwah dan Babul Khairat
Pondok Pesantren Putra Daarul Ukhuwah di Dusun Bamban, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, kemarin pagi dimasuki orang tak dikenal. Pria yang diduga gila alias kurang waras tersebut, masuk Ponpes lalu mengejar-ngejar santri yang sedang asyik bermain bola. kejadian dugaan penyerangan orang gila, juga sempat dikabarkan terjadi di Ponpes Baabul Khairat Lawang. Bahkan, video terduga Orgil yang diamankan sempat viral di media sosial.
Berita yang ramai di media sosial (medsos) bahwa Orang Gila Masuk Pesantren Darul Ukhuwah Pakis dan Babul Khairat Lawang, Malang, ternyata berita bohong (hoax).
MALANG – Kekhawatiran penyerangan orang gila (Orgil) terhadap ulama masuk wilayah Kabupaten Malang, benar-benar terjadi. Pondok Pesantren Putra Daarul Ukhuwah di Dusun Bamban, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, kemarin pagi dimasuki orang tak dikenal. Pria yang diduga gila alias kurang waras tersebut, masuk Ponpes lalu mengejar-ngejar santri yang sedang asyik bermain bola.
Baca juga: Penyerangan di Ponpes Ploso ternyata Hoax
Untungnya kejadian itu, cepat diketahui wali santri yang sedang berkunjung. Mereka lalu menangkap pria itu, yang kemudian membawanya ke ruang pengurus Ponpes. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, pria tersebut diserahkan ke petugas Polsek Pakis yang datang ke Ponpes.
“Orangnya (terduga Orgil, red) sudah diamankan oleh petugas Polsek Pakis,” kata salah satu santri, yang dibenarkan oleh santri lainnya.
Berdasarkan penuturan beberapa santri, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Sebelumnya, pria yang diketahui asal Pasuruan itu, terlihat mencuci pakaian perempuan di tempat wudhu. Usai mencuci pakaian, tiba-tiba mengambil potongan kayu. Kemudian mengejar tiga santri kelas II yang sedang bermain bola di halaman depan koperasi, sambil membawa potongan kayu.
Para santri yang ketakutan, lantas berlarian. Namun pria itu tetap terus mengejarnya. “Ketika mengejar itu, sambil berteriak Aji Joko berulang kali,” jelas beberapa santri kelas I kepada Malang Post, ketika ditemui di lokasi Ponpes.
Wali santri yang sedang berkunjung melihat kejadian itu. Mereka kemudian bersama-sama menangkap pria yang diketahui memakai celana training dan kaos warna biru tersebut. Setelah tertangkap, wali santri lantas membawanya ke kantor pengurus Ponpes.
Pihak Ponpes lantas menghubungi petugas Polsek Pakis. Polisi yang mendapat laporan segera datang ke lokasi. Kemudian mengamankan pria terduga orgil tersebut. “Pakaian yang dicuci bersih. Orang itu juga membawa KTP. Ketika ditanya selalu menjawab, dan mengaku warga Pasuruan,” tuturnya.
Sementara itu, Staff Pengajar Pondok Pesantren, Burhanuddin membenarkan peristiwa tersebut. “Saat itu ada orang yang tidak dikenal masuk ke area pondok kami. Mulanya kami tidak curiga terhadap keberadaan orang tersebut. Karena di sini biasa didatangi orang atau wali murid yang masuk begitu saja ke pondok,” urainya.
Dia menjelaskan, keberadaan orang gila ini ternyata membuat keresahan di pondok itu. Sehingga, pihaknya melapor kepada kepolisian terkait peristiwa ini. “Awalnya orang tersebut cuci-cuci di tempat wudhu, kemudian marah-marah. Maka dari itu, kami dari pondok melaporkan kejadian ini kepada kepolisian,” terangnya kepada Malang Post.
Menurutnya, petugas pondok bersama kepolian dari Polsek Pakis berhasil mengamankan orang tersebut. “Langsung dibawa petugas saat itu juga. Usai kejadian itu, kami mengimbau kepada santri serta wali santri untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir,” terangnya.
Burhanuddin melanjutkan, pihak pondok tidak bisa memastikan bahwa orang tersebut orang gila atau bukan. Karena sebelumnya orang tersebut memang tidak pernah masuk ke dalam pondok dan tidak ada satupun yang mengenalnya. Sehingga, pihak pondok menyerahkan sepenuhnya peristiwa ini kepada kepolisian.
“Kalau kami menyebutnya orang tidak dikenal. Karena untuk menyebutkan orang itu gila atau tidak, ada ahlinya sendiri. Termasuk dari kepolisian yang bisa menyimpulkan hal tersebut,” terangnya.
Dia melanjutkan, saat itu suasana pondok pesantren memang sedang ramai dan dipenuhi oleh wali murid yang ingin menjemput santrinya. Pada hari itu juga kata dia, memang sedang ada kegiatan pengajian yang diikuti oleh seluruh santri. Sehingga, tidak diketahui asal mula dari orang tidak dikenal itu.
“Kalau dari kepolisian ini katanya adalah salah paham saja. Akan tetapi, kami juga membentuk tim sendiri untuk menyelidiki terjadinya peristiwa ini,” terang Burhanuddin.
Akibat kejadian ini, kata dia, pihak pondok akan lebih memperketat keamanan. Hal ini sesuai dengan instruksi dari pengasuh pondok pesantren. “Sebelumnya di daerah lain juga terjadi peristiwa serupa. Semenjak maraknya hal ini, atas instruski dari pengurus untuk semakin intens memperketat keamanan dan meminimalisir terjadinya hal ini,” pungkasnya.
Kejadian masuknya diduga Orgil ke dalam Ponpes Darul Ukhuwah, juga dibenarkan beberapa warga sekitar. “Informasinya memang begitu (Orgil masuk Ponpes, red). Tetapi kalau cerita kejadiannya seperti apa, kurang paham,” kata beberapa warga.
Kapolres Tumbang membantah
Terpisah, Kapolsek Pakis, AKP Hartono, dikonfirmasi terkait dugaan Orgil masuk ke dalam Ponpes Darul Ukhuwah, tidak membenarkan. Ia menampik kalau kejadian di Ponpes tersebut karena ulah orang gila.
“Tidak ada kejadian apa-apa. Hanya salah paham anak-anak di Ponpes itu saja,” ucap Hartono, ketika ditemui di Mapolsek Pakis.
Disinggung bahwa dugaan Orgil masuk Ponpes itu sudah viral dan tersebar, mantan Kapolsek Tumpang ini, tetap tidak membenarkan adanya kejadian Orgil masuk ke dalam Ponpes. Bahkan, Hartono juga mengatakan bahwa Polsek Pakis sama sekali tidak mengamankan seorang pun.
“Tidak ada yang kami amankan. Kondisi Ponpes tersebut ramai, karena memang kebetulan jam berkunjung,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian di Ponpes Darul Ukhuwah tersebut hanya kesalahpahaman saja. Menurutnya, ada orang yang jalan sempoyongan lewat lokasi Ponpes, yang tidak ada pagar. Pria tersebut kemudian ditegur salah satu santri, yang sedang mencuci di kamar mandi.
“Mungkin ditegur tidak terima, mau memukul yang menegur tetapi tidak kena. Kemudian menghubungi Polsek Pakis, dan sudah kami ambil tindakan lalu menghubungi keluarganya,” jelas Yade Setiawan Ujung.
Sementara itu, kejadian dugaan penyerangan orang gila, juga sempat dikabarkan terjadi di Ponpes Baabul Khairat Lawang. Bahkan, video terduga Orgil yang diamankan sempat viral di media sosial. Namun pihak Ponpes, mengklarifikasi bahwa berita penyerangan itu adalah hoax. Terduga yang diamankan ternyata orang yang hendak berobat.(agp/big/ary)
Sumber: Malang Post
MALANG – Kekhawatiran penyerangan orang gila (Orgil) terhadap ulama masuk wilayah Kabupaten Malang, benar-benar terjadi. Pondok Pesantren Putra Daarul Ukhuwah di Dusun Bamban, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, kemarin pagi dimasuki orang tak dikenal. Pria yang diduga gila alias kurang waras tersebut, masuk Ponpes lalu mengejar-ngejar santri yang sedang asyik bermain bola.
Baca juga: Penyerangan di Ponpes Ploso ternyata Hoax
Untungnya kejadian itu, cepat diketahui wali santri yang sedang berkunjung. Mereka lalu menangkap pria itu, yang kemudian membawanya ke ruang pengurus Ponpes. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, pria tersebut diserahkan ke petugas Polsek Pakis yang datang ke Ponpes.
“Orangnya (terduga Orgil, red) sudah diamankan oleh petugas Polsek Pakis,” kata salah satu santri, yang dibenarkan oleh santri lainnya.
Berdasarkan penuturan beberapa santri, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Sebelumnya, pria yang diketahui asal Pasuruan itu, terlihat mencuci pakaian perempuan di tempat wudhu. Usai mencuci pakaian, tiba-tiba mengambil potongan kayu. Kemudian mengejar tiga santri kelas II yang sedang bermain bola di halaman depan koperasi, sambil membawa potongan kayu.
Para santri yang ketakutan, lantas berlarian. Namun pria itu tetap terus mengejarnya. “Ketika mengejar itu, sambil berteriak Aji Joko berulang kali,” jelas beberapa santri kelas I kepada Malang Post, ketika ditemui di lokasi Ponpes.
Wali santri yang sedang berkunjung melihat kejadian itu. Mereka kemudian bersama-sama menangkap pria yang diketahui memakai celana training dan kaos warna biru tersebut. Setelah tertangkap, wali santri lantas membawanya ke kantor pengurus Ponpes.
Pihak Ponpes lantas menghubungi petugas Polsek Pakis. Polisi yang mendapat laporan segera datang ke lokasi. Kemudian mengamankan pria terduga orgil tersebut. “Pakaian yang dicuci bersih. Orang itu juga membawa KTP. Ketika ditanya selalu menjawab, dan mengaku warga Pasuruan,” tuturnya.
Sementara itu, Staff Pengajar Pondok Pesantren, Burhanuddin membenarkan peristiwa tersebut. “Saat itu ada orang yang tidak dikenal masuk ke area pondok kami. Mulanya kami tidak curiga terhadap keberadaan orang tersebut. Karena di sini biasa didatangi orang atau wali murid yang masuk begitu saja ke pondok,” urainya.
Dia menjelaskan, keberadaan orang gila ini ternyata membuat keresahan di pondok itu. Sehingga, pihaknya melapor kepada kepolisian terkait peristiwa ini. “Awalnya orang tersebut cuci-cuci di tempat wudhu, kemudian marah-marah. Maka dari itu, kami dari pondok melaporkan kejadian ini kepada kepolisian,” terangnya kepada Malang Post.
Menurutnya, petugas pondok bersama kepolian dari Polsek Pakis berhasil mengamankan orang tersebut. “Langsung dibawa petugas saat itu juga. Usai kejadian itu, kami mengimbau kepada santri serta wali santri untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir,” terangnya.
Burhanuddin melanjutkan, pihak pondok tidak bisa memastikan bahwa orang tersebut orang gila atau bukan. Karena sebelumnya orang tersebut memang tidak pernah masuk ke dalam pondok dan tidak ada satupun yang mengenalnya. Sehingga, pihak pondok menyerahkan sepenuhnya peristiwa ini kepada kepolisian.
“Kalau kami menyebutnya orang tidak dikenal. Karena untuk menyebutkan orang itu gila atau tidak, ada ahlinya sendiri. Termasuk dari kepolisian yang bisa menyimpulkan hal tersebut,” terangnya.
Dia melanjutkan, saat itu suasana pondok pesantren memang sedang ramai dan dipenuhi oleh wali murid yang ingin menjemput santrinya. Pada hari itu juga kata dia, memang sedang ada kegiatan pengajian yang diikuti oleh seluruh santri. Sehingga, tidak diketahui asal mula dari orang tidak dikenal itu.
“Kalau dari kepolisian ini katanya adalah salah paham saja. Akan tetapi, kami juga membentuk tim sendiri untuk menyelidiki terjadinya peristiwa ini,” terang Burhanuddin.
Akibat kejadian ini, kata dia, pihak pondok akan lebih memperketat keamanan. Hal ini sesuai dengan instruksi dari pengasuh pondok pesantren. “Sebelumnya di daerah lain juga terjadi peristiwa serupa. Semenjak maraknya hal ini, atas instruski dari pengurus untuk semakin intens memperketat keamanan dan meminimalisir terjadinya hal ini,” pungkasnya.
Kejadian masuknya diduga Orgil ke dalam Ponpes Darul Ukhuwah, juga dibenarkan beberapa warga sekitar. “Informasinya memang begitu (Orgil masuk Ponpes, red). Tetapi kalau cerita kejadiannya seperti apa, kurang paham,” kata beberapa warga.
Kapolres Tumbang membantah
Terpisah, Kapolsek Pakis, AKP Hartono, dikonfirmasi terkait dugaan Orgil masuk ke dalam Ponpes Darul Ukhuwah, tidak membenarkan. Ia menampik kalau kejadian di Ponpes tersebut karena ulah orang gila.
“Tidak ada kejadian apa-apa. Hanya salah paham anak-anak di Ponpes itu saja,” ucap Hartono, ketika ditemui di Mapolsek Pakis.
Disinggung bahwa dugaan Orgil masuk Ponpes itu sudah viral dan tersebar, mantan Kapolsek Tumpang ini, tetap tidak membenarkan adanya kejadian Orgil masuk ke dalam Ponpes. Bahkan, Hartono juga mengatakan bahwa Polsek Pakis sama sekali tidak mengamankan seorang pun.
“Tidak ada yang kami amankan. Kondisi Ponpes tersebut ramai, karena memang kebetulan jam berkunjung,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian di Ponpes Darul Ukhuwah tersebut hanya kesalahpahaman saja. Menurutnya, ada orang yang jalan sempoyongan lewat lokasi Ponpes, yang tidak ada pagar. Pria tersebut kemudian ditegur salah satu santri, yang sedang mencuci di kamar mandi.
“Mungkin ditegur tidak terima, mau memukul yang menegur tetapi tidak kena. Kemudian menghubungi Polsek Pakis, dan sudah kami ambil tindakan lalu menghubungi keluarganya,” jelas Yade Setiawan Ujung.
Sementara itu, kejadian dugaan penyerangan orang gila, juga sempat dikabarkan terjadi di Ponpes Baabul Khairat Lawang. Bahkan, video terduga Orgil yang diamankan sempat viral di media sosial. Namun pihak Ponpes, mengklarifikasi bahwa berita penyerangan itu adalah hoax. Terduga yang diamankan ternyata orang yang hendak berobat.(agp/big/ary)
Sumber: Malang Post